Sistem reproduksi wanita adalah sistem tubuh wanita yang paling rentan dan dapat dengan mudah terinfeksi atau terluka. Setiap wanita bertanggung jawab menjaga kesehatan reproduksinya sendiri dengan menerapkan perilaku hidup sehat sehari-hari.
Anatomi Alat Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi wanita meliputi ovarium, tuba falopi, rahim, leher rahim, vagina dan payudara. Pada pembuahan, jenis kelamin bayi ditentukan oleh kromosom kedua orang tua. Ovarium akan menghasilkan sel telur dan hormon estrogen untuk mengatur fungsi reproduksi. Hormon ini juga merangsang jaringan payudara selama kehamilan. Kesehatan alat reproduksi wanita mencakup keseluruhan organ-organ tersebut.
Alat reproduksi wanita terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian dalam dan bagian luar yang memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Alat reproduksi bagian dalam terdiri atas:
  1. Bibir kemaluan (labia mayora), yaitu daerah berambut, berfungsi sebagai pelindung dan menjaga agar bagian dalam tetap lembab.
  2. Bibir dalam kemaluan (labia minora), yaitu daerah yang tidak berambut dan memiliki jaringan serat sensorik yang luas yang sangat peka karena mengandung ujung syaraf.
  3. Vagina, yaitu rongga penghubung antara alat reproduksi wanita bagian luar dan dalam.
Sementara itu alat reproduksi wanita bagian luar adalah:
  1. Vagina bagian luar, yang merupakan jalan keluar bagi darah haid dan jalan keluar ketika bayi lahir (sifatnya sangat lentur sehinggga bayi dapat keluar melalui vagina.
  2. Leher rahim (cervix), yang merupakan penghubung antara vagina dan rahim.
  3. Rahim (uterus), tempat dimana sel telur yang sudah dibuahi tumbuh dalam rahim selama kehamilan. Bila telur tidak dibuahi, maka sel telur menempel ke dinding rahim. Selanjutnya dinding rahim menebal lalu luruh dan mengalir keluar dalam bentuk darah. Inilah yang disebut haid (menstruasi).
  4. Saluran telur (tuba falopi), yaitu dua saluran yang terletak sebelah kanan dan kiri rahim yang berfungsi sebagai penghubung rongga rahim dan indung telur.
  5. Dua buah indung telur (ovarium), berfungsi memproduksi sel telur dan hormon perempuan yaitu hormon estrogen dan progesterone. Atas pengaruh hormon, sebanyak satu sampai dua sel telur masak setiap bulan, lalu dilepaskan ke dinding rahim. Dinding rahim ini akan menebal, yang sebetulnya berguna sebagai tempat sel telur bersarang setelah dibuahi.
Bagaimana tanda alat reproduksi wanita telah matang dan berfungsi dengan normal? Pada umumnya kematangan alat reproduksi wanita dimulai saat usia memasuki akil baligh yaitu sekitar 8-12 tahun. Bila seorang wanita telah mengalami haidnya yang pertama, itu berarti tubuhnya telah memproduksi sel telur yang bisa dibuahi oleh sperma pria dan menyebabkan kehamilan.
letak_gspot
G-spot termasuk organ seksual wanita
Selain alat reproduksi tadi, wanita juga memiliki beberapa organ seksual, dan salah satu yang paling penting adalah G-Spot. Titik G-Spot adalah sebuah area yang berada dibalik tulang pubis wanita, apabila area ini dirangsang atau disentuh maka akan menimbulkan sensasi yang luarbiasa pada wanita (baca: Menyingkap Misteri Titik G-Spot Wanita).
Banyak terapis seksual menyarankan teknik tertentu untuk menemukan titik G-Spot yaitu dengan memasukkan jari-jari ke dalam vagina dengan telapak tangan menghadap ke depan, dimanajari telunjuk atau tengah akan mengeksplorasi area tersebut.
Dengan menyentuh dan memainkan bagian ini dengan perlahan, dapat membuat pasangan wanita mendapatkan orgasme yang kuat. G Spot juga dapat terstimulasi dengan baik saat bercinta dengan posisi doggy style atau spooning. Titik G-Spot (Grafenberg Spot) saat ini sering dibahas di berbagai media, menemukan titik g-spot wanita adalah impian semua pria.

Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita

Menderita infertilitas atau mandul tentu saja sangat menyakitkan dan membutuhkan biaya yang sangat mahal untuk pengobatan. Padahal di sisi lain, tidak ada jaminan bahwa anda tidak akan memiliki masalah kesuburan. Oleh karena itu yang bisa dilakukan adalah mencegah kemandulan terjadi dengan caramenjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh dan organ reproduksi secara khusus.
Menjaga kesehatan sistem reproduksi sangat penting bagi semua wanita, 30-40% kasus infertilitas disebabkan oleh wanita yang memiliki kelainan ovulasi dan masalah pada alat reproduksi. Berikut ini beberapa tips cara menjaga kesehatan reproduksi wanita agar bisa berfungsi secara normal: 
  • Berhenti merokok. Merokok akan merusak ovarium, mengganggu produksi hormon estrogen dan membuat sel telur wanita rentan mengalami kelainan genetik.
  • Menjaga berat badan yang ideal. Jika Anda terlalu kurus maka anda akan kekurangan hormon estrogen dan sistem reproduksi anda tidak akan berfungsi. Sebaliknya, terlalu gemuk menyebabkan wanita kelebihan hormon estrogen dan mengganggu ovulasi dan bisa menghentikan menstruasi.
  • Lakukan hubungan seks yang aman. Beberapa penyakit menular seksual dapat membuat Anda kehilangan kesuburan karena merusak alat reproduksi. Sebagian besar penyakit-penyakit ini tidak menunjukkan gejala pada awalnya, sehingga memungkinkan bakteri atau virus merusak organ anda sebelum anda menyadarinya.
  • Lakukan pemeriksaan ginekologi secara teratur. Seorang ginekolog akan memeriksa ukuran dan bentuk uterus dan ovarium Anda dan melakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan kanker serviks.
  • Lakukan pengobatan teratur sesuai petunjuk dokter jika anda mengalami kondisi medis seperti endometriosis atau fibroid.
  • Hindari infeksi vagina, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada rahim anda jika tidak ditangani dengan cepat.
  • Menjalani gaya hidup sehat. Diet sehat, olahraga teratur dan manajemen stres akan membuat sistem reproduksi tetap sehat dan sistem tubuh dalam kondisi baik.
Berbekal pengetahuan anatomi tubuh dan alat reproduksi di atas, tentunya Anda kini dapat mempersiapkan diri untuk menikmati saat-saat indah bersama pasangan. Kehamilan hanya terjadi pada sistem reproduksi yang sehat, karena itu menjaga kesehatan alat reproduksi pada wanita sangat penting agar kehamilan dan kelahiran dan berlangsung secara normal.